Unjuk Rasa di KPU Payakumbuh, Warga Soraki Demo Bayaran

Payakumbuh, Presindo.com Sekelompok pendemo berjumlah sekitar 15 orang yang menamakan diri BASMI, menggelar unjuk rasa di KPU Kota Payakumbuh. Mereka menuntut KPU membatalkan pencalonan Supardi sebagai Walikota Payakumbuh.

Namun aksi tersebut mendapat kecaman dari masyarakat. Sejumlah emak emak (ibu – ibu) meneriaki pengunjuk rasa sepanjang aksi. Mereka menyebut aksi ini adalah unjuk rasa bayaran.

Sejumlah emak emak ini mencurigai unjuk rasa ini didalangi oleh lawan politik Supardi,  karena tuntutan yang disampaikan tidak jelas masalahnya.

“Paja paja tu cari masalah di Payakumbuah, mambuek kacau sajo, bubarkan se lah pak polisi (mereka hanya cari masalah di Payakumbuh, membuat kacau, bubarkan saja pak polisi) ” kata Yoni salah satu emak emak yang hadir.

Kaum ibu ini juga melihat aksi unjuk rasa ini hanya menjelekkan nama Payakumbuh, dan merusak citra Pilkada Payakumbuh Badunsanak. Alasannya pengunjuk rasa ini bukan berasal dari Payakumbuh, tetapi massa dari Kota Padang.

“Kami sudah melacak kelompok yang demo ini adalah orang orang yang biasa melakukan demo yg diorder pihak lain

mereka sudah biasa melakukan aktivitas demo orderan, hal ini juga dikuatkan oleh bebedara dosen UIN dan sejumlah aktivis di Padang,” kata Lismaderi yang hadir di depan KPU Payakumbuh.

Masyarakat yang datang secara sukarela ini, menyebut apa yang disampaikan oleh pengunjuk rasa adalah fitnah. Karena dengan kapasitas Supardi sebagai Ketua DPRD Sumbar, tidak memiliki korelasi dengan tuduhan yang disampaikan.

“Kata mereka, Supardi terlibat dalam sewa kendaraan dinas di Kantor Penghubung, ini jelas tidak mungkin, karena Ketua DPRD tidak punya kewenangan sampai ke situ,” katanya lagi.

Aksi unjuk rasa yang mendapat pengawalan ketat polisi ini tidak berlangsung lama, setelah berorasi pengunjuk rasa langsung meninggalkan lokasi.(Syf)