Lima Puluh Kota —Suarapribumi.co.id — Lagi-lagi, Kabupaten Lima Puluh Kota kembali menoreh keberhasilan pada bidang pariwisata secara nasional. Setelah sukses 2 wisata andalan yakni Kampung Sarugo di Koto Tinggi sebagai Kampung Adat Terpopuler dan Bakajang di Gunuang Malintang sebagai Atraksi Budaya Terbaik pada Anugrah Pesona Indonesia (API) Award dua tahun berturut-turut.
Kini, salah satu objek wisata Lima Puluh Kota yakni Kapalo Banda di Taram masuk sebagai 500 besar pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Masuknya objek wisata Kapalo Banda sebagai salah satu dari 500 objek wisata unggulan secara nasional pada ADWI itu, merupakan hal yang luar biasa. Karena, dari ribuan desa wisata yang ada di Indonesia, Lima Puluh Kota lolos salah satunya.
Terkait itu, Ketua DPRD Lima Puluh Kota Deni Asra mengapresiasi wisata Kapalo Banda tersebut.
“Alhamdulillah, ini berkat kerja keras bersama sehingga Kapalo Banda berhasil lolos sebagai 500 besar ADWI tahun ini, dan ini patut kita apresiasi,” ujar Deni Asra pada media Kamis, (21/04/22).
Kata Deni, Kapalo Banda merupakan satu-satunya desa wisata di Kabupaten Lima Puluh Kota yang lolos untuk tahap seleksi selanjutnya oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut.
“Ini adalah prestasi mengembirakan, mudah-mudahan Kapalo Banda bisa jadi yang terbaik nasional pada penghargaan ADWI tahun ini,” harap Deni.
Di Kabupaten Lima Puluh Kota, Deni Asra yang juga dikenal sebagai pejabat publik yang peduli serta memiliki perhatian tinggi terhadap pengembangan desa wisata menjadi desa kreatif. Banyak aspirasi Ketua DPRD tersebut digunakan untuk penataan serta pengembangan kawasan wisata sebagai desa kreatif yang tersebar di 13 kecamatan.
Apalagi sebagai Ketua Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI) Sumbar, keberadaan kawasan wisata menjadi perhatian khusus Deni Asra.
“Secara kelembagaan di DPRD dan organisasi pada ADKI, wisata ini jadi perhatian khusus. InsyaAllah, kami terus mendukung pemerintah daerah terhadap pengembangan kawasan wisata di Kabupaten Lima Puluh Kota, baik secara anggaran dan secara kebijakan,” tukuk Deni. (rls/intan)