Limapuluh Kota, Presindo — Pasca terjadinya penumpukan air usai hujan deras yang melanda kawasan Gunung Sago di Balai Pembibitan Ternak Unggul-Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Padang Mengatas beberapa hari yang lalu, pihak BPTU-HPT langsung berkoordinasi dengan semua pihak termasuk masyarakat sekitar.
Kepala BPTU-HPT Padang Mengatas Dani Kusworo, Senin (5/2/2024) mengatakan bahwa pihaknya langsung turun tangan dan melakukan perencanaan pasca terjadinya penumpukan air dan banjir tersebut. Selain itu, pihaknya aktif melakukan pencegahan terjadinya banjir.
“Iya, kita dari Balai aktif merencanakan dan melakukan pencegahan banjir. Kota juga membangun embung dan saluran air yang mana pembangunannya merupakan usulan dari masyarakat,” sebut Dani Kusworo.
“Terkait dengan banjir yang terjadi hari Jumat kemaren, itu disebabkan oleh tingginya intensitas hujan di wilayah Gunung Sago. Kita sudah lakukan kunjungan lapangan beberapa menit setelah kejadian banjir,” tambahnya.
Dikatakannya, selain melakukan kunjungan pihaknya juga telah menyerahkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir.
Selain itu katanya, pihaknya juga aktif memberikan pembinaan kepada masyarakat terkait peternakan sapi diantaranya pembinaan reproduksi sapi, pencegahan penyakit dan penanaman penghijauan dengan mengerahkan traktor milik BPTU-HPT Padang Mengatas.
Sementara itu, salah seorang masyarakat Een mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi BPTU-HPT dibawah pimpinan Dani Kusworo tersebut. Menurutnya, setiap ada kejadian bencana di wilayah tersebut pihak BPTU-HPT selalu turun tangan memberikan bantuan.
“Kami sakaluarga mengucapkan trima kasih banyak atas kunjungan perwakilan dari BPTU-HPT Padang Mengatas yang telah berpartisipasi meluangkan waktu untuk mencarikan jalan terbaik atas musibah yang menimpa kami. Sedikit banyaknya ini sangat kami butuhkan. Mudah-mudahan ini musibah terkahir, amin,” ucapnya.
Kepala Jorong Indobaleh Barat, Nagari Mungo, Kecamatan Luak Roma Indra juga mengapresiasi gerakan cepat tanggap dari BPTU-HPT Padang Mengatas pasca banjir. Menurutnya, respon positif yang ditunjukkan tersebut layak diberikan apresiasi.
“Terima kasih atas respon yang diberikan BPTU-HPT. Setelah kita telurusuri, salah satu penyebab meluapnya air kerumah warga adalah karena saluran air tersumbat oleh sampah dan plastik terpal yang ditahan kawat jaringan harmonica,” katanya.
Ia mengatakan, bahwa BPTU-HPT aktif berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pihak jorong, nagari dan masyarakat untuk mencari solusi dalam mencari jalan keluar terhadap suatu permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
“Iya, pihak BPTU-HPT selalu aktif melakukan komunikasi dengan jorong dan jajaran nagari untuk menyelesaikan permasalahan yang selalu terjadi setiap musim hujan ini. Alhamdulillah semua bisa teratasi,” pungkasnya. (Ady)