Payakumbuh I Presindo.com– Permasalahan yang di hadapi oleh atlit Panahan Sumatera Barat tak kunjung habis. Setiap akan ada kegiatan yang bersekala Nasional atlit harus menjadi korban nya.
Rici Janeeta Balqis satu-satu nya atlit Panahan Sumatera Barat peraih tiket menuju Pekan Olaha Raga Nasional yang akan di gelar akhir tahun ini di Sumatera Utara dan Aceh. Balqis mempersembahkan Tiket PON untuk Sumatera Barat dengan menggunakan Biaya Mandiri. Itu pun sempat hampir di batalkan oleh Pengurus Provinsi sebab pengurus provinsi melalui ketua bidang pembinaan prestasi meminta dana sebesar 5,5 juta kepada atlit yang akan berangkat BK-PON.
Setelah Balqis mempersembahkan tiket PON untuk Sumatera Barat, sampai saat ini pengurus provinsi tidak ada melakukan pembinaan kepada Balqis bahkan lebih parah nya lagi atlit peraih tiket PON ini menjadi batu loncatan bagi pengprov untuk menerima bantuan peralatan dari KONI Sumatera Barat sebesar 48 juta.
“Kami tidak pernah menerima bantuan alat dari Pengprov Perpani akan tetapi di awal Desember kemaren kami pernah di mintai data peralatan yang di butuhkan Balqis untuk latihan dan sampai saat ini kami tidak pernah mendapatkan alat tersebut”. terang Uci orang tua Balqis
Beni Saputra selaku pelatih Balqis membenarkan kalau Balqis tidak pernah mendapat pembinaan maupun bantuan alat dari pengurus provinsi.
“Sampai saat ini Balqis belum pernah di panggil oleh Pengurus Provinsi danĀ belum pernah mendapatkan pembinaan sekali pun yang ada hanya waktu pengprov Perpani meminta data alat yang di pakai Balqis akan tetapi sampai saat ini kami tidak pernah mendapatkan alat tersebut, padahal kami tahu dana dari KONI telah cair di akhir Desember kemaren tetapi Balqis sampai saat ini tidak menerima alat tersebut”. ucap nya
Zulnepi yang di hubungi pihak kami menyampaikan bahwa benar dana bantuan bagi atlit yang lulus PON dari KONI itu cair sebesar 48 juta.
“Benar dana dari KONI untuk kebutuhan peralatan atlit telah kita terima dan sudah di transfer kan kepada Sekum Perpani Roni Parma untuk di belanjakan kebutuhan atlit serta menurut Roni untuk pelaporan nya sudah beres katanya, alat berada di tangan Andre selaku ketua bidang pembinaan prestasi” ucap Zulnepi
“Karena alat tersebut dibeli oleh Pengprov dan sudah menjadi milik Pengprov maka kalau atlit mau meminjam silahkan ajukan surat kepada pengurus provinsi pasti kita pinjam kan”. tambah nya
Dana bantuan dari KONI Sumatera Barat diperuntukan untuk membantu peralatan latihan atlit menuju PON nantinya akan tetapi setelah dana diberikan KONI atlit tidak berhak memilikinya kalau atlit mau atlit harus mengajukan peminjaman kepada pengurus provinsi. DariĀ ini bisa kita simpulkan kalau pengurus provinsi tidak profesional dalam mengambil kebijakan.
Semoga ada pihak-pihak yang berwenang untuk dapat meluruskan permasalahan ini sehingga atlit yang akan membawa nama Sumatera Barat di ajang PON nantinya tidak dirugikan dan atlit tidak dijadikan sebagai media untuk mendapatkan keuntungan.