Sarilamak, Presindo.com –– Anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota Khairul Apit selaku Ketua fraksi partai Gerindra membakar jas kebesarannya di ruang rapat DPRD Kabupaten Limapuluh Kota kemaren. Katanya ia membakar jasnya sendiri karna kecewa anggota DPRD banyak yang tidak hadir.
Sementara itu, Menurut Wakil Ketua DPRD Wendi Chandra ketidakhadiran anggota DPRD Limapuluh Kota itu merupakan sikap politiknya karena tidak puas dengan laporan pertanggungjawaban bupati yang akan disidangkan dalam paripurna tersebut.
“Yang hadir hanya 6 orang, Khairul Apit, Akrimal Adam, Marsanova Andesra, Afri Yunaldi, Zuhatri, Saya selaku pimpinan. Bupati dan wabup juga tidak hadir,” kata Wendi Chandra, Rabu (26/6/24).
Rapat Pendapat akhir fraksi terhadap pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2023 itu terpaksa tertunda akibat tidak memenuhi kuorum. Penundaan terjadi setelah pimpinan rapat menskors hingga beberapa kali karena anggota tidak kuorum, Selasa (25/6/2024).
Karena rapat tidak memenuhi kuorum, akhirnya pimpinan rapat yang dipimpin oleh wakil ketua DPRD Wendi Chandra memutuskan menyerahkan kembali kegiatan itu kepada Bamus untuk menjadwalkan ulang
“Rapat dikembalikan ke pemda. Catatannya adalah ketidakhadiran kawan-kawan adalah bentuk ketidakpuasan terhadap Laporan pertanggungjawaban bupati. Mereka tidak menerima hasil LPP bupati,” jelasnya.
Khairul Apit mengatakan saat sidang para anggota dewan enggan hadir padahal ini masalah daerah.
“Tapi coba saat bimtek dan kunker satu pun tak ada yang absen hadir semua kecuali berhalangan hadir karena sakit dan urusan penting keluarga. Hal seperti ini lah yang akan kita pertontonkan kepada rakyat dan masyarakat limapuluh kota sejak dulu,” kata Khairul Apit.
Sementara ketika dikonfirmasi ke salah seorang anggota DPRD Limapuluh Kota, Wirman Dt Pangeran bungkam saat ditanya apa alasannya tidak hadir saat rapat tersebut.
(SyafriA)