Bangun RTH, RSUD, Islamic Centre, Pasar dan Perkantoran, Kinerja Bupati Bangun IKK Tidak Omon-Omon

Sarilamak, Presindo.comSalah satu program kerja prestisius Bupati Kabupaten Limapuluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo adalah membangun Ibu Kota Kabupaten (IKK) Sarilamak. Bupati tak omon-omon, janji politiknya terus ditunaikan. Program ini sangat dinanti karna IKK Sarilamak sebagai kota akan mengubah wajah Limapuluh Kota.

Bupati mengatakan realisasi IKK secara bertahap terus dituntaskan. Mulai dari pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) yang sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pengunjung maupun pedagang, pembangunan rumah sakit umum daerah, Islamic Centre, Relokasi Pasar Sarilamak, hingga pembangunan pusat oleh-oleh di Sarilamak.

Lebih lanjut Bupati menjelaskan bahwa, untuk pembangunan Rumah sakit, tahun 2023, pemkab sudah menyiapkan lahan seluas lebih kurang 3,8 Ha. Tahun 2024 sudah disiapkan DED dan Feasibility Studi (FS)nya. Sementara tahun 2025 sudah disiapkan anggaran untuk pematangan lahan, melalui usulan rancangan APBD TA 2025 yang akan disepakati bersama DPRD pada tahun ini, sehingga kedepan kita akan koordinasikan kembali dengan Kemenkes RI dan Bappenas RI terkait pembangunan RSUD dimaksud.

Kemudian tahun 2025 yang akan datang, kita juga usulkan anggaran untuk pengadaan lahan pembangunan Islamic Centre, dimana di lokasi tersebut akan dibangun beberapa sarana pengembangan ajaran agama Islam, seperti pondok pesantren dan masjid. Lokasinya masih di kawasan IKK Sarilamak.

“Untuk pasar Sarilamak, direncanakan akan direlokasi ke lokasi GOR Singa Harau, sementara pasar Sarilamak yang ada sekarang ini akan disiapkan sebagai pusat oleh-oleh / kuliner khas daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, baik kuliner/oleh-oleh makanan, souvenir maupun tenunan hasil kerajinan pelaku usaha lokal daerah, ujar Bupati yang dikenal selalu dekat dengan masyarakat tersebut.

Sementara itu, saat berbincang-bincang dengan Gusdian Laora, Kepala Bappelitbangda Kab Lima Puluh Kota pada waktu media berkunjung ke Sarilamak menjelaskan bahwa, relokasi pasar Sarilamak dan Pusat oleh-oleh tersebut merupakan gagasan dan rencana Bupati yang selalu disampaikan pada saat pertemuan-pertemuan resmi dengan masyarakat.

Gagasan tersebut sejalan dengan penyelesaian terkait Konsolidasi Tanah Perkotaan (KTP) yang berlokasi sekitaran GOR Singa Harau yang memang “mangkrak” sejak tahun 1995. Artinya sudah 30 tahun tidak terselesaikan. Baru tahun 2024 ini, masa kepemimpinan Bupati H. Safaruddin Dt. Bandaro Rajo dapat diproses penyelesaiannya oleh Badan Pertanahan Kab. Lima Puluh Kota dengan menerbitkan sertifikat kepemilikannya.

Dari penyelesaian KTP dimaksud, sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku akan tersedia lahan untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial yang akan dimanfaatkan untuk kepentingan umum masyarakat, seperti pasar, jalan, dan fasilitas sosial lainnya dengan perkiraan luas arealnya adalah 16 Ha, dimana 12 Ha digunakan untuk fasilitas umum dan 4 Ha untuk fasilitas sosial. (Khusus terkait KTP ini nanti diulas secara utuh, red.).

Dalam kurun waktu yang singkat dan ditengah keterbatasan anggaran, bupati mampu merencanakan dan merealisasikan berbagai macam program prioritas daerah. Salah satu dari lima agenda prioritas pembangunan daerah sebagaimana tertera dalam dokumen RPJMD Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2021 – 2026, yaitu peningkatan pembangunan IKK Sarilamak, tambah Gusdian.

“Kepemimpinan Bupati Safaruddin patut diapresiasi, padahal beliau bisa dibilang hanya efektif lebih kurang 2 tahun karena masa jabatannya hanya 3.5 tahun, sementara RPJMD 2021-2026 masih tersisa 2 tahun lagi untuk mencapai target-target yang ditetapkan, dimana tahun pertama (2021) hanya melanjutkan program kepala daerah yang sudah direncanakan dari tahun 2020 sebelumnya, kemudian tahun yang, ekonomi nasional mengalami kegoncangan, termasuk Kabupaten LimaPuluh Kota, dengan kejadian Covid19, sehingga kerja bupati yang benar-benar bisa dijalankan hanya 2023 dan 2024 ini,” tambah Usman, Tokoh Masyarakat Nagari Harau.

Ketika hal tersebut dikomfirmasi, Gusdian Laora menjelaskan “memang benar. Tahun 2021, pandemi covid 19 masih melanda seluruh negara di dunia, juga Indonesia, termasuk Kabupaten Lima Puluh Kota. Ekonomi merosot, perdagangan melemah, sektor2 ekonomi masyarakat terganggu, sehingga beberapa program prioritas pemerintah tahun 2021 dan tahun 2022 “terpaksa” tertunda.

Anggaran pembangunan tersedot untuk penanganan covid19, sehingga pembangunan infrastruktur penting, seperti jalan dan jembatan harus “rela” ditunda dulu pada tahun 2023″.

“Tapi alhamdulillah, semua halangan tersebut dapat diselesaikan dibawah arahan dan kepemimpinan Bupati Safaruddin Dr. Bandaro Rajo. Tiga tahun terakhir ini (2021-2023), beberapa target pembangunan yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD 2021-2026 dapat dicapai”, ujar Gusdian menutup bincang-bincang.(Sy)

Pewarta: Syafri Ario

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *