Limapuluh Kota, Presindo — Tingginya debit air yang datang dari Gunung Sago menuju perkampungan warga di Kecamatan Lareh Sago Halaban yang juga melintasi Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang Mengatas mengakibatkan sejumlah lahan pertanian warga di Kecamatan Lareh Sago Halaban sering terdampak banjir.
Mengantisipasi hal ini, Pihak BPTUHPT Padang Mengatas berencana membangun embung untuk warga, khususnya yang terdampak luapan Gunung sago, seperti masyarakat di nagari Bukik Sikumpa, Nagari Balai Panjang, dan Nagari Batu Payuang.
“Jika curah hujan tinggi, memang debit air menjadi naik, sehingga drainase menuju perkampungan warga tak mampu menampung air, yang mengakibatkan meluapnya air ke lahan pertanian warga.
Mengatisipasi hal ini, kita dari BPTUHPT Padang Mengatas berencana menambah pembangunan embung agar debit air yang datang dari Gunung Sago bisa tertampung,” sebut Kepala BPTUHPT Padang Mengatas Ir. Dani Kusworo melalui kepala Bidang Sarana Prasana, Jumadi SP kepada media, di kantornya di Jl. Raya Payakumbuh-Lintau, KM.9 Pekan Sabtu, Kec. Luak Kab. Lima Puluh Kota pada Senin (6/11/2023).
Rencananya pembangunan embung ini akan mulai dibangun pada 2024 mendatang, ia berharap dengan rampungnya pembangunan embung itu nantinya bisa mengurangi luapan air menuju pemukiman atau lahan pertanian warga.
“Kita meyakini jika Embung ini rampung, debit air tinggi yang datang dari gunung sago akan tertahan, dan luapan air yang selama ini menjadi penyebab rusaknya lahan pertanian warga akan berkurang, karena tertahan dulu di embung,” katanya.
Dikatakan, sebelumnya pihak BPTUHPT Padang Mengatas juga telah mengatisipasi hal ini dengan selesai membangun empat embung. Langkah antisipasi ini telah berhasil mengurangi dampak luapan air yang datang dari Gunung Sago yang sebelumnya terjadi cukup parah.
“Ke empat embung tersebut tahun depan juga akan diperbesar, artinya ini akan menampung air lebih banyak. apalagi dengan ditambahnya satu embung lagi, mudah-mudahan langkah antisipasi ini dapat berjalan maksimal, dan lahan pertanian warga selamat dari luapan air,” sebutnya.
Tidak hanya itu, Embung ini nantinya juga diharapkan mampu mengaliri perariran warga di musim kemarau, karena jika musim kemarau datang juga berdampak kekeringan terhadap lahan pertanian. Embung inilah yang nantinya salah satu cara untuk menanggulangi kekurangan air. “Jadi pembangunan embung ini juga diharapkan mampu menyediakan air untuk pengairan ke lahan pertanian warga di musim kemarau,” pungkasnya. (Ady)