Bamus Pariaman Belajar Budi Daya Pisang Cavendis di Lasahan

Limapuluh Kota, Presindo — Badan Musyawarah (Bamus) Nagari Kurai Taji Kecamatan Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman belajar bertanam Pisang Cavendish ke Petani di Jorong Padang Tongah Nagari Batu Payuang dan petani di Jorong Sawah Lua Nagari Bukik Sikumpa Kecamatan Lareh Sago Halaban (Lasahan) Kabupaten Limapuluh Kota pada, Senin (11/12) pagi

Rombongan Bamus dan Petani Kurai Taji yang berjumlah sekitar 11 orang itu dipimpin langsung Ketua Bamus, Khairul dan Bamus Padang Bintungan, Kecamatan Nansabaris, Kabupaten Padang Pariaman. Kedatangan rombongan Bamus itu disambut Camat Lareh Sago Halaban, Wahyu Marmora didampingi praktisi pertanian Pisang Cavendish, Syafri di Kantor Camat. Usai perkenalan, rombongan langsung menuju lahan pertanian pisang Cavendish Nilma Yunarti di Jorong Padang Tongah Nagari Batu Payuang.

Dilahan seluas 6500 M2 atas nama Nilma Yunarti itu terdapat sekitar 875 batang Pisang Cavendish berusia 5 bulan. Kepada rombongan BAMUS, Wahyu Marmora menyebutkan bahwa sejak 3 tahun terakhir banyak masyarakat atau petani di wilayah yang ia pimpin beralih menanam pisang Cavendish. Selain karena lebih tahan terhadap penyakit, berbuah lebih cepat dan harga jual juga lebih tinggi dari pisang lainnya.

” Iya, sejak 3 tahun terakhir belasan masyarakat/petani diberbagai Nagari di Kecamatan Lareh Sago Halaban yang beralih dengan menanam Pisang Cavendish karena lebih menguntungkan dibandingkan tanaman lain,” ucapnya.

Wahyu juga menambahkan, selain lebih menguntungkan, Pisang Cavendish juga lebih tahan terhadap penyakit, berbuah lebih cepat dan harga jual juga lebih tinggi dari pisang lainnya.

” Pisang Cavendish lebih cepat berbuah, yakni bisa 8-9 bulan, buahnya juga lebih besar. sementara pisang lainnya berbuah mencapai 12 bulan atau 1 tahun,” tambah Camat yang aktif di bidang olahraga Bola Kaki itu.

Hal yang sama juga diungkapkan Syafri yang telah bertanam Pisang Cavendish sejak beberapa tahun terakhir. Selain pangsa pasar yang sangat terbuka, Pisang Cavendish juga sangat menguntungkan karena buah yang besar dan banyak.

” Pangsa pasar/ pemasaran Pisang Cavendish memang sangat terbuka, hingga saat ini permintaan pisang dari berbagai daerah di dalam dan luar Sumbar belum terpenuhi oleh petani kita di Sumbar. Untuk itu peluang ini mesti kita manfaatkan dengan baik,” ujarnya.

Mantan Walinagari Mungo itu juga terus mengajak masyarakat yang memiliki lahan pertanian yang tidak dikelola atau lahan tidur untuk dimanfaatkan dengan menanam pisang Cavendish.

” Mari kita manfaatkan lahan tidur dengan bertanam pisang Cavendish. Saya sendiri sudah empat kali panen pisang Cavendish dengan hasil yang memuaskan.” Tambahnya.

Ia juga menyebutkan siap memberikan bantuan/bimbingan bagi masyarakat atau petani di Nagari Kurai Taji jika nantinya tertarik untuk bertanam pisang Cavendish.

” Kita siap untuk membantu masyarakat Nagari Kurai Taji jika nantinya tertarik untuk menanam pisang Cavendish.” Tutupnya.

Sementara Khairul Koto Ketua Bamus Nagari Kurai Taji mengaku apresiasi dengan pertanian pisang Cavendish oleh masyarakat di Kecamatan Lareh Sago Halaban, ia berharap pasca kunjungan atau studi tiru, masyarakat di Nagarinya juga bisa menerapkan atau bertanam pisang Cavendish.

” Terima kasih fasilitas studi tiru yang dibantu Pak Camat Lareh Sago Halaban, sehingga kami bisa berkunjung dan belajar ke lahan pertanian pisang Cavendish masyarakat, hilang panek kami setelah melihat lahan pisang Cavendish ini,” ujar Khairul dengan Logam Pariaman nya.

Ia juga menyebutkan akan menerapkan atau bertanam pisang Cavendish di lahan pribadi ataupun lahan kelompok di Nagari Kurai Taji. (Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *