Payakumbuh, Presindo.com – Sikap bijaksana sebagai pemimpin ditunjukkan oleh Calon Wali Kota Payakumbuh, Supardi. Pasca insiden pengancaman yang dialami mantan Ketua DPRD Sumbar itu pada Minggu (15/09/2024) siang, saat sedang berziarah ke Surau Pondam Malin Putiah, Koto Panjang, LATINA, Supardi ternyata memaafkan dua orang yang diduga melakukan pengancaman tersebut.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Supardi dihadang oleh dua orang yang memaki dan mengancamnya dengan senjata tajam berupa golok saat hendak pulang dari kegiatan tersebut. Meski peristiwa itu sempat menghebohkan, Supardi memandang hal tersebut sebagai bagian dari risiko yang harus dihadapi dalam kiprahnya di dunia politik.
Supardi mengungkapkan bahwa dirinya mengenal baik kedua pelaku. Ia menyatakan bahwa mereka sebenarnya orang baik dan berharap tidak ada pihak yang mencoba memecah-belah situasi melalui provokasi atau adu domba.
“Terkait insiden itu, sudah menjadi risiko bagi kita. Saya sangat mengenal kedua orang itu, mereka orang baik. Kita berharap tidak ada lagi pihak yang mengadu-domba, mari kita ciptakan Pilkada Badunsanak,” ujar Supardi.
Meskipun ancaman yang diterimanya memenuhi unsur pidana, karena melibatkan senjata tajam, Supardi lebih memilih jalan memaafkan. Baginya, hubungan kemanusiaan dan persaudaraan lebih penting daripada melanjutkan proses hukum. Ia juga secara terbuka meminta maaf jika ada janji atau perkataan yang belum dapat dipenuhinya selama menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat.
Mantan Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi, turut bersuara terkait insiden ini. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh kampanye hitam yang dilancarkan oleh pihak-pihak tertentu. Menurutnya, aksi semacam ini hanya akan mencederai semangat demokrasi dan merusak harmoni sosial yang selama ini telah terjaga di Payakumbuh.
Riza Falepi menegaskan bahwa Pilkada seharusnya menjadi ajang untuk memilih pemimpin yang terbaik dan bukan untuk memperburuk suasana dengan saling serang antarpendukung.
“Pilkada adalah momen untuk memilih pemimpin yang terbaik, bukan untuk memperburuk suasana dengan saling menyerang,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Supardi-Tri, Wulan Denura, menyampaikan harapannya agar situasi politik di Payakumbuh tetap kondusif. Ia menekankan pentingnya mengedepankan kelebihan dari setiap pasangan calon tanpa menjatuhkan atau menyerang lawan melalui black campaign.
“Kita harus menjaga suasana tetap kondusif dengan tidak menjatuhkan paslon lain,” ucap Wulan kepada media, Selasa, (17/09/2024).
Wulan juga menambahkan bahwa ancaman yang dialami oleh Supardi menunjukkan bahwa pasangan calon Supardi-Tri benar-benar diperhitungkan dalam Pilkada Payakumbuh kali ini. Ia berharap Supardi dan timnya selalu diberikan kesehatan hingga proses Pilkada selesai dan berjalan lancar sampai pelantikan.
“Insyaallah, semoga beliau selalu diberikan kesehatan sampai pelantikan nanti,” ungkap Wulan.
Sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan dan kedamaian Pilkada, Wulan Denura mengajak masyarakat Payakumbuh untuk turut serta menciptakan pemilu yang aman dan damai. Ia juga meminta agar masyarakat segera melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat atau mengalami kejadian yang mencurigakan terkait Pilkada.
“Mari bersama-sama menjaga keamanan dan melaporkan kejadian yang aneh atau mencurigakan kepada penyelenggara pemilu,” tambahnya.
Dengan insiden ini, para tokoh di Payakumbuh sepakat bahwa solidaritas, profesionalisme, dan komitmen untuk menjaga semangat demokrasi yang sehat harus menjadi prioritas utama. Pemilu bukan hanya ajang memilih pemimpin, tetapi juga kesempatan untuk memperkuat persatuan dan keharmonisan di tengah masyarakat. (As)