KAB50 KOTA, PRESINDO.COM —Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Luak50, Syafri Ario angkat bicara terkait heboh-heboh soal pengurangan anggaran publikasi media di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemkab Limapuluh Kota.
Diduga anggaran publikasi media menyusut jadi Rp200 juta. Surat Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Limapuluh Kota beredar di grup WhatsApp wartawan, Sontak informasi ini memantik reaksi keras dari sejumlah awak media dan perdebatan pun sampai ke grup-grup WhatsApp tokoh politik lainnya di Luak50.
Pengurangan anggaran media menarik karena sebelumnya publikasi kegiatan pemda satu pintu ke Kominfo seharusnya besar. Saat RAPBD ada Rp700 juta, namun setelah pilkada berubah drastis. HPN tahun ini dianggarkan oleh pemkab Limapuluh Kota dengan anggaran menurun.
Syafri Ario, Ketua Organisasi Pemilik Media Siber di Luak50 mengatakan, pengurangan anggaran berdampak pada bupati terpilih.
“Kedua, secara prinsip perlu saya sampaikan bahwa wartawan dan pemilik media tidak boleh terlalu berharap terhadap anggaran kerjasama media. Karena media sejatinya ada sebagai pilar demokrasi, bagian dari cek and balances dalam sistem pemerintahan kita. Tetap mengedepankan integritas dan independensi sebagai wartawan,” ujar Syafri Ario yang juga Ketua CIC Luak50 tersebut.
Ketiga, Syafri Ario menjelaskan bahwa media bukanlah malaikat dan perlu usaha untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
Nah, teman-teman media, jika anggaran berkurang, Pemkab yang rugi pertama. Wartawan di Luak50 siap mengawasi Pemkab. Saya sarankan Pemkab segera merevisi anggarannya untuk kerjasama media, jelas Syafri, Ketua Aliansi Peduli Limapuluh Kota.
Kepala Bapelitbang Limapuluh merencanakan revisi anggaran diskominfo saat Safaruddin.
(M*M*D)