Warga Miskin Yang Tidak Punya Tanah dan Rumah, Sangat Mengharapkan Uluran Tangan dan Perhatian dari Para Pihak Terkait

PRESINDO.com  | KOTA LANGSAFakir miskin adalah orang yang tidak memiliki sumber mata pencaharian tetap atau tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hidupnya dan jangankan rumah lahan secuilpun tidak punya, dimana dirinya kini harus memberikan nafkah untuk kedua orang tuanya.

Fitri adalah seorang janda miskin yang merawat ibunda tercintanya yang sedang sakit sejak lama, dan beliau juga merupakan tulang punggung untuk menafkahi kedua orang tuanya yang sudah tua renta, sementara Fitri yang untuk mendapatkan sesuap nasi bekerja mocok-mocok demi menghidupi kedua orang tuanya.

Beliau dan kedua orang tuanya berhak untuk mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah dan juga dari para pihak terkait sebab selain tidak memiliki mata pencaharian juga tidak memiliki tanah apalagi rumah tempat tinggal dan selama ia bersama kedua orang tuanya menyewa rumah yang sederhana karena tidak mampu untuk menyewa rumah yang besar, Fitri bersama kedua orangnya tinggal di Gampong Sidorjo, Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa.

Kepada awak media ini, Jum’at (03/01/25) Fitri mengatakan,”Kami sangat mengharapkan perhatian dari pemerintah kota dan para pihak terkait bagaimana caranya kami bisa mendapatkan rumah untuk bernaung dan menghabiskan sisa-sisa usia kami bersama kedua orang tua kami,” ungkapnya.

“Apalagi saat ini ibunda tercinta kami sedang dalam keadaan sakit sejak lama yang terus terbaring ditempat tidur, dan abah juga sudah tua gak bisa bekerja berat, untuk mencari nafkah dan kebutuhan sehari hari saya bekerja saja yang penting halal untuk kebutuhan dan kelangsungan hidup saya dan kedua orang tua kami,”ujarnya.

“Dan bagi siapapun pasti kebutuhan rumah adalah sebuah impian ingin memilikinya, tapi bagi kami jangankan rumah tanah sejengkal pun kami tidak punya, dan jangankan untuk beli tanah, buat makanpun kadang kurang, maka disini kami sekali lagi sangat mengharapkan perhatian dari bapak Walikota dan Pemko Langsa,” harapnya.

“Kemana kami harus mengadu, besar harapan dengan kondisi kami yang seperti ini dapat perhatian dari Pemko dan Bapak Walikota,”

“Buat makan sehari hari pun kami sulit apalagi buat berobat ibu yang sejak lama terbaring ditempat tidur tidak bisa apa-apa lagi, dan sebentar lagi rumah yang kami sewa pun habis, kami tidak tau kemana kami harus mencari uang buat bayar sambung rumah sewa Rp.3,5 satu tahun,” Ucapnya dengan sedih, dengan linangan air mata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *